Oleh : JUMRIANI (50 500 108 096)
Mahasiswa UIN Alauddin Angkatan 2008
Menjadi guru, tentara, dokter, astronot, ataupun polisi merupakan beberapa cita-cita yang terlalu sering terdengar ketika menanyakan cita-cita kepada seorang anak kecil. Satriani, gadis hitam manis itu memiliki cita-cita yang agak berbeda, sedari kecil, ia ingin menjadi seorang pramugari. Baginya, profesi tersebut sangat menarik, bisa berkeliling dunia dengan penampilan yang sangat menawan dan menarik pastinya.
Memiliki cita-cita setinggi langit tanpa ada dukungan dari pihak keluarga, akan memberikan sedikit bahkan bisa banyak kendala. Hal serupa ternyata dialami pula oleh Ria, demikian ia biasa disapa, ibunya tidak menginginkan sang buah hati untuk menjadi seorang pramugari. Harapannya justru anak keduanya tersebut berkecimpung di dunia kesehatan, dunia yang sama sekali tidak diminati putrinya.
Tidak memaksakan kehendak kepada anak ternyata adalah sikap bijak yang dimiliki kedua orang tua mahasiswi asal Soppeng ini. Saat mendaftar di perguruan tinggi tiga tahu lalu, sang ibu berharap besar, padanya untuk menggeluti bidang kesehatan namun, sang ayah justru memberikan kebebasan baginya untuk memilih jurusan yang dia inginkan.
Tidak ingin mengecewakan sang bunda, putri kedua dari tiga bersaudara ini memutuskan untuk mengubur cita-citanya menjadi pramugari. Tidak ingin terpuruk dengan keadaan, cita-cita keduanya untuk menjadi guru Bahasa Inggris pun dijadikan alasan untuk memilih jurusan Bahasa Inggris. Tuhan ternyata merencanakan hal lain, harapannya kembali terhambat, gadis kelahiran Soppeng, 20 Januari ini justru lulus pada pilihan keduanya saat Seleksi Peneriman Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), jurusan Jurnalistik.
Lulusan SMA Negeri 1 Soppeng ini tidak pernah berfikir untuk menjadi seorang jurnalis, meski saat SMA pernah menjadi editor pada sebuah media sekolahnya. Mau tidak mau, jurnalistik adalah bidang yang harus digeluti alumni MTs. Pondok Pesantren Yastrib, Soppeng ini. Lagi-lagi anak pasangan Syamsuddin S.Pd dan Hj. Husnia. S.Pd ini harus memutar haluan hidupnya, guru menjadi journalist.
Tidak bisa dikatakan salah ataupun keliru, jika ternyata, mahasiswi berusia 20 tahun ini tetap menyimpan harapannya untuk kelak menjadi seorang pramugari. Ketika ditanya, seandainya dia diberi kesempatan untuk meraih cita-citanya, “Mauka’ iya, ka cantik-cantik bela itu pramugari na termasukja juga!” jawabnya sambil tertawa.
Rabu, 11 Mei 2011
Satriani : Pramugari Jadi Impian Masa Kecil
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
apa komentaranda dengan saya atas tulisan di atas???hehe
BalasHapus